Pil penurun berat badan dapat menyebabkan keracunan parah

Garcinia cambogia merupakan suplemen makanan terkenal yang ditambahkan ke produk penurun berat badan. Namun, obat-obatan yang mengandung Garcinia cambogia dapat menimbulkan risiko kesehatan bagi orang-orang yang sedang menjalani pengobatan dengan antidepresan.

Setahun yang lalu, seorang wanita dirawat di rumah sakit di Oregon karena mengonsumsi suplemen penurun berat badan yang mengandung Garcinia cambogia. Pada saat yang sama, wanita tersebut mengonsumsi antidepresan yang diresepkan oleh dokternya. Setelah beberapa bulan menjalani perawatan, wanita tersebut mengalami masalah bicara (dia mulai gagap) dan juga mulai berkeringat banyak. Di unit perawatan intensif rumah sakit tersebut, wanita tersebut juga didiagnosis menderita takikardia, tekanan darah tinggi, dan kejang otot yang tidak disengaja. Dokter di pusat medis tersebut menemukan dosis serotonin yang berlebihan dalam tubuh wanita tersebut. Ketika meresepkan antidepresan, wanita tersebut tidak memberi tahu dokternya bahwa dia mengonsumsi obat penurun berat badan yang mengandung Garcinia cambogia, yang menyebabkan konsekuensi yang sangat buruk.

Dalam kasus ini, spesialis tidak dapat mengatakan apakah wanita tersebut memiliki intoleransi individu atau apakah reaksi ini merupakan efek samping dari perawatan yang rumit.

Tim peneliti memutuskan untuk memeriksa apakah antidepresan yang dikombinasikan dengan obat penurun berat badan yang mengandung Garcinia cambogia benar-benar berbahaya bagi kesehatan, karena kasus wanita Amerika tersebut merupakan kasus yang terisolasi.

Dalam penelitian awal mereka pada hewan dan manusia, para ilmuwan menemukan bahwa Garcinia cambogia menyebabkan peningkatan serotonin dalam tubuh. Inhibitor selektif dan antidepresan memiliki efek yang sama, yaitu menyebabkan peningkatan serotonin dalam tubuh, yang akhirnya menyebabkan keracunan parah.

Garcinia cambogia juga dikenal sebagai kurma India (asam jawa). Para ahli memiliki pendapat yang beragam tentang apakah suplemen Garcinia cambogia efektif untuk menurunkan berat badan, namun, penelitian pada hewan pengerat telah menunjukkan bahwa dosis tinggi zat ini dalam tubuh menyebabkan atrofi testis dan memiliki efek toksik.

Para ilmuwan tidak dapat memastikan jumlah pasti orang yang menderita efek racun obat-obatan yang mengandung Garcinia cambogia. Selain itu, dokter tidak mengesampingkan kemungkinan bahwa suplemen yang mengandung Garcinia cambogia yang aktif secara biologis mungkin mengandung senyawa lain yang dapat memengaruhi tubuh dan menyebabkan konsekuensi yang tidak diharapkan.

Selain itu, komponen utama mungkin hilang dari suplemen makanan; misalnya, valium ditemukan dalam sediaan dengan valerian, yang membantu menormalkan tidur.

Saat ini, tidak ada badan yang dapat mengontrol komponen dan jumlah suplemen makanan. Saat mengonsumsi obat, Anda dapat yakin akan zat apa dan berapa jumlah yang terkandung dalam obat tersebut, yang tidak dapat dikatakan tentang suplemen makanan (DS). Oleh karena itu, pil penurun berat badan yang saat ini populer mungkin mengandung Garcinia cambogia, tetapi senyawa ini mungkin tidak termasuk dalam komposisi yang tertera pada kemasan, yang pada akhirnya dapat menyebabkan keracunan parah.