Teh mana yang lebih sehat untuk pembuluh darah?

Ada yang berpendapat bahwa teh hijau lebih menyehatkan daripada teh hitam. Namun, ternyata, teh hitamlah yang mampu memperlambat proses stres oksidatif di aorta pasien pasca-terapi radiasi.

Manfaat teh hijau terutama karena adanya polifenol tanaman di dalamnya, yang secara signifikan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular pada orang yang rentan terhadap penyakit tersebut. Selain itu, polifenol meringankan gejala manifestasi aterosklerosis, memiliki efek positif pada struktur seluler. Namun, komponen tanaman tersebut hadir dalam teh hijau dan teh hitam. Oleh karena itu, sulit untuk mengatakan dengan pasti minuman mana yang lebih sehat. Perwakilan dari Institut Teori dan Eksperimen Biofisika mencoba memahami masalah ini. Berdasarkan hasil penelitian, mereka menyimpulkan bahwa teh hitam masih lebih sehat untuk pembuluh darah.

Para ilmuwan membandingkan bagaimana kedua minuman tersebut mampu menghalangi perkembangan stres oksidatif di dalam aorta setelah terpapar radiasi. Apa itu proses stres oksidatif? Kita berbicara tentang peningkatan jumlah spesies oksigen aktif, molekul oksidatif agresif yang memengaruhi jalannya berbagai reaksi intraseluler. Dalam penelitian sebelumnya, para spesialis menemukan bahwa paparan radiasi sebagai bagian dari radioterapi mengaktifkan ACE (enzim pengubah angiotensin), yang sangat penting dalam mengatur tekanan darah. Namun, karena hiperaktivitas ACE, terjadi peningkatan spesies oksigen aktif: khususnya, mereka dapat meningkatkan risiko berkembangnya perubahan aterosklerotik pada pembuluh darah.

Para ilmuwan melakukan penelitian eksperimental pada hewan pengerat. Tikus diberi teh dengan saturasi yang bervariasi, setelah itu mereka dipaparkan pada radiasi radioaktif. Kemudian aktivitas enzim pengubah angiotensin diukur, serta jumlah variasi oksigen aktif di dalam aorta. Percobaan menunjukkan bahwa minum teh mengurangi posisi aktif ACE dan jumlah molekul oksidatif. Hebatnya, minuman hitam menunjukkan efektivitas yang lebih besar daripada minuman hijau. Jumlah teh hitam yang jauh lebih sedikit diperlukan untuk sepenuhnya menekan stres oksidatif intra-aorta, dan efektivitasnya menjadi terlihat jauh lebih awal.

Para ilmuwan mencatat bahwa teh hijau mengandung banyak zat bermanfaat yang dapat memicu proses stres oksidatif secara independen. Namun, teh hitam memiliki efek yang lebih nyata dalam situasi ini.

Sangat mungkin bahwa dengan bantuan minuman yang terkenal dan familiar, proses stres oksidatif intravaskular dapat dihambat. Stres semacam itu menjadi hal yang tak terelakkan bagi pasien yang menjalani perawatan radioterapi tumor ganas, karena radiasi juga memengaruhi jaringan sehat. Di masa mendatang, para ahli menyarankan untuk mempelajari komponen polifenol teh secara terpisah satu sama lain, membandingkan aktivitasnya dan tingkat pengaruhnya terhadap reaksi oksidatif dalam pembuluh darah.

Rincian lengkap penelitian ini tersedia di ScienceDirect