Ternyata jagung transgenik itu sehat

Manfaat dan bahaya tanaman hasil rekayasa genetika menjadi bahan perdebatan dan diskusi ilmiah. Modifikasi transgenik telah lama digunakan dalam industri pertanian, dan - patut dipuji - membawa banyak manfaat nyata. Namun, apakah ada manfaatnya bagi kesehatan manusia? Para ahli telah mencoba menjawab pertanyaan ini selama beberapa dekade.

Para ilmuwan perlu melakukan sekitar enam ribu penelitian untuk membuktikan bahwa jagung yang dimodifikasi secara genetik tidak hanya tidak berbahaya, tetapi juga bermanfaat dalam arti tertentu - baik untuk hewan maupun manusia. Jagung transgenik mencegah keracunan dengan zat mikotoksik: racun semacam itu secara alami ditemukan dalam sereal, sayuran, dan buah-buahan.

Penggunaan rekayasa genetika telah membantu meningkatkan hasil panen jagung global dari 5% menjadi hampir 25%. Selain itu, produk rekayasa genetika tersebut telah menjadi 37% lebih tahan terhadap mikotoksin.

Jamur dianggap sebagai "pemasok" utama zat mikotoksik. Keberadaan zat tersebut dalam makanan menyebabkan mikotoksikosis - keracunan yang memanifestasikan dirinya dalam penurunan kemampuan produktif, gangguan reproduksi, dan penurunan kekebalan tubuh. Bahkan perawatan fisik dan kimia lengkap pada tanaman biji-bijian tidak membantu menghilangkan mikotoksin sepenuhnya - misalnya, sejumlah kecil zat tersebut dapat diawetkan dalam jenis jagung organik.

Produk transgenik mengandung komponen mikotoksik dalam jumlah yang jauh lebih sedikit, karena lebih tahan terhadap serangga dan penyakit. Berbagai serangga "merusak" kekebalan tanaman, sehingga infeksi jamur mudah berakar pada tanaman yang lemah. Jamur, pada gilirannya, mulai "menghasilkan" zat mikotoksik secara massal.

Ilmuwan Italia menganalisis hasil dari enam ribu penelitian berbeda yang dilakukan secara berkala sejak 1996. Sebuah meta-analisis dilakukan, yang merupakan penilaian kumulatif dari semua hasil penelitian yang diperoleh melalui perbandingan satu sama lain. Tentu saja, semua penelitian ditujukan untuk memecahkan masalah yang sama.

Analisis tersebut hanya menegaskan bahwa jagung hasil rekayasa genetika benar-benar aman bagi kesehatan manusia. Selain itu, manfaat produk tersebut telah menjadi jelas. Banyak pakar telah secara terbuka membicarakan meta-analisis yang dilakukan sebagai bab "terakhir" dalam perdebatan yang sedang berlangsung mengenai produk hasil rekayasa genetika.

Antara lain, data yang diperoleh akan membantu membuktikan kepada petani bahwa menanam tanaman rekayasa genetika tidak hanya meningkatkan hasil panen mereka, tetapi juga menghindari banyak masalah kesehatan manusia.

Hasil lengkap proyek ini diterbitkan dalam Laporan Ilmiah dan juga tersedia di www.nature.com/articles/s41598-018-21284-2

[ 1 ], [ 2 ]