Merokok mengurangi kecerdasan pada pria

Pria yang merokok kehilangan sebagian besar kecerdasan mereka selama bertahun-tahun dan juga menderita kehilangan ingatan. Itulah kesimpulan yang dicapai oleh para ilmuwan Inggris.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan menunjukkan bahwa pria yang merokok menjadi lebih bodoh seiring bertambahnya usia, tidak seperti mereka yang bukan perokok.

Para spesialis mengolah data dari hampir tujuh ribu orang, termasuk perempuan dan laki-laki (masing-masing dua ribu dan lima ribu). Semua relawan adalah mantan pekerja kantoran di lembaga pemerintah. Pada saat percobaan, usia rata-rata relawan adalah antara 50 dan 60 tahun.

Para peserta dalam percobaan tersebut menjalani pengujian khusus untuk mengetahui tingkat perkembangan kemampuan mental mereka. Hasilnya, ditemukan bahwa orang-orang yang memiliki kebiasaan buruk seperti merokok menunjukkan hasil yang lebih lemah dalam hal tingkat intelektual dan kualitas memori. Para peneliti mencatat bahwa kemunduran pemikiran kognitif terkait usia tertentu pada manusia dianggap normal. Namun, pada perokok pria - dan terutama pada perokok berat - proses ini jauh lebih cepat.

Patut dicatat bahwa penurunan indikator seperti itu hanya terjadi pada populasi pria – tingkat kecerdasan lebih stabil pada wanita. Selain itu, para peneliti tertarik dengan fakta bahwa tingkat kemampuan mental menurun lebih cepat pada pria yang tidak berhenti merokok selama lebih dari sepuluh tahun. Selain itu, terlepas dari apakah mereka kemudian menghentikan kebiasaan buruk tersebut atau tidak.

Beberapa waktu lalu, ilmuwan dari Johns Hopkins Medical College (Baltimore) membuat pernyataan bahwa kebiasaan buruk seperti merokok meningkatkan risiko stroke pada manusia berkali-kali lipat. Pada saat yang sama, ditetapkan bahwa perokok pasif juga memiliki risiko seperti itu - misalnya, jika satu orang merokok di dalam rumah, maka semua anggota keluarga dapat menderita karenanya.

Selain itu, dalam percobaan serupa lainnya, para spesialis telah membuktikan pengaruh langsung merokok terhadap proses mutasi DNA, terhadap kematian dini kaum muda, serta terhadap kesehatan generasi berikutnya dari orang tua yang merokok.

Menurut statistik yang disusun oleh Organisasi Kesehatan Dunia, bahaya merokok bagi kesehatan manusia begitu tinggi sehingga setiap hari di dunia setiap 5-7 detik satu orang meninggal karena penyakit yang disebabkan oleh rokok. Secara umum, setiap tahun dunia kehilangan sekitar lima juta orang karena merokok. Jika tren ini terus berlanjut dan orang-orang terus menuruti kebiasaan buruk mereka, maka dalam beberapa tahun jumlah ini akan berlipat ganda - menjadi sepuluh juta orang setiap tahun: ramalan yang mengecewakan seperti itu dibuat oleh para ilmuwan saat ini. Sayangnya, hampir semua perokok menyadari bahwa merokok itu berbahaya, dan efek nikotin dalam banyak kasus tidak dapat dipulihkan. Namun, sebagian besar orang tidak dapat melepaskan rokok lagi.

[ 1 ], [ 2 ], [ 3 ], [ 4 ], [ 5 ], [ 6 ]