Berbahaya jika meminum minuman panas

Minuman apa yang paling sering kita minum saat cuaca dingin? Ya, benar: teh panas. Teh tidak hanya menghangatkan tubuh, tetapi juga memberi Anda tambahan energi, menghilangkan gejala awal masuk angin, dan menyegarkan tubuh. Namun, para ilmuwan memperingatkan: minuman panas bisa sangat berbahaya bagi kesehatan Anda. Jika Anda rutin minum teh panas, risiko terkena kanker esofagus meningkat berkali-kali lipat.

Sebelumnya, para peneliti terutama menekankan pada khasiat penyembuhan teh: infus daun teh mengandung polifenol, antioksidan, dan komponen bermanfaat lainnya. Minuman ini sangat populer di seluruh penjuru planet ini. Menurut layanan statistik, pada tahun 2016 saja, sekitar tiga juta ton daun teh terjual di seluruh dunia.

Apa yang ditemukan para ilmuwan saat ini? Mereka tetap mendukung konsumsi minuman tersebut dalam jumlah sedang, tetapi hanya dengan syarat berikut: minuman tersebut tidak boleh panas.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh para karyawan Universitas Beijing, ditemukan adanya peningkatan bahaya minum teh panas, terutama jika teh tersebut dikonsumsi oleh orang yang menyalahgunakan rokok atau alkohol.

Berdasarkan data yang diberikan oleh Dana Penelitian Kanker Dunia, penyakit ganas esofagus menempati urutan kedelapan di antara kejadian kanker di dunia. Persentase morbiditas tertinggi tercatat setiap tahun di antara penduduk Tiongkok dan kawasan Asia Tengah.
Salah satu penulis karya tersebut, Jun Liu, perwakilan dari departemen biostatistik dan epidemiologi di Universitas Beijing, menunjukkan adanya hubungan serius antara konsumsi minuman panas dan perkembangan kanker di esofagus.

Profesor Liu telah lama mempelajari pengaruh suhu tinggi terhadap terjadinya kanker di esofagus. Ia dapat memastikan bahwa sejumlah iritan berperan dalam transformasi ganas struktur seluler saluran pencernaan. Pertama-tama, kita berbicara tentang alkohol, nikotin, dan cairan bersuhu tinggi. Ternyata, seseorang yang tidak minum alkohol atau merokok dapat secara berkala membiarkan dirinya minum teh panas yang baru diseduh - kemungkinan konsekuensi negatifnya minimal. Namun, seseorang yang merokok dan minum alkohol, yang pada saat yang sama suka memanjakan dirinya dengan minuman panas, meningkatkan risiko terkena kanker esofagus berkali-kali lipat.

Para ahli memantau kesehatan para relawan sebagai bagian dari proyek China Kadoorie Biobank. Proyek ini ditujukan untuk menggabungkan dan mengevaluasi informasi tentang berbagai patologi kronis pada penduduk Tiongkok. Untuk memastikan keakuratan data yang diperoleh, para ahli tidak memasukkan pasien dengan kanker yang terdiagnosis dalam daftar, terlepas dari lokasi mereka.

Hampir 500.000 pasien dari berbagai jenis kelamin dan usia ikut serta dalam pengujian akhir. Selama 10 tahun berikutnya, lebih dari 1.700 peserta didiagnosis dengan proses kanker di esofagus.
Seperti yang dihitung para ilmuwan, kombinasi merokok, minum alkohol, dan teh panas meningkatkan risiko terkena kanker esofagus hingga 5 kali lipat. Kecenderungan ini tidak ditemukan pada orang yang minum teh dan menjalani gaya hidup sehat.

Rincian penelitian ini dijelaskan dalam Annals of Internal Medicine dan di situs jurnal annals.org

[ 1 ], [ 2 ], [ 3 ]