Vitamin D mencegah penyumbatan arteri pada penderita diabetes

Penderita diabetes memiliki risiko lebih tinggi mengalami penyumbatan pembuluh darah yang dapat menyebabkan penyakit jantung. Sebuah penelitian dari Fakultas Kedokteran Universitas Washington menunjukkan bahwa hal ini disebabkan oleh rendahnya kadar vitamin D dalam tubuh.

Para ilmuwan mengatakan pembuluh darah cenderung tidak tersumbat pada penderita diabetes yang mendapatkan cukup vitamin D, sedangkan pada pasien dengan kekurangan vitamin D, kolesterol lebih mungkin menyebabkan penyumbatan pembuluh darah.

"Saat ini ada sekitar 26 juta warga Amerika yang mengidap diabetes tipe 2," kata peneliti utama Carlos Bernal-Mizrachi. "Seiring bertambahnya jumlah orang yang mengalami obesitas, jumlah penderita diabetes pun cenderung meningkat. Pasien-pasien ini lebih rentan terhadap penyakit jantung yang disebabkan oleh penyumbatan arteri. Jadi, kami ingin mencari tahu penyebabnya."

Bernal-Mizrachi dan rekan-rekannya sebelumnya menemukan bahwa vitamin D tampaknya memiliki efek yang kuat pada jantung dan kesehatannya. Kini, para ilmuwan telah melangkah lebih jauh dengan menemukan bahwa ketika kadar vitamin D rendah dalam tubuh, jenis sel darah putih tertentu lebih mungkin menempel pada dinding pembuluh darah, menyebabkannya tersumbat.

Vitamin D memengaruhi sel imun yang disebut makrofag. Makrofag ini awalnya bersirkulasi sebagai sel darah putih yang disebut monosit. Namun, saat monosit mengalami peradangan, mereka berubah menjadi makrofag dan berhenti bersirkulasi.

Untuk melakukan penelitian ini, para ilmuwan memilih 43 orang dengan diabetes tipe 2 dan 25 orang dengan usia, jenis kelamin, dan berat badan yang sama, tetapi tanpa diabetes.

Setelah menyesuaikan faktor perancu yang dapat memengaruhi hasil studi, para peneliti menemukan bahwa pada penderita diabetes dengan kekurangan vitamin D, makrofag lebih mungkin bertahan di dinding pembuluh darah, menyebabkan kolesterol terakumulasi di area tersebut dan akhirnya menyebabkan penyumbatan yang menghalangi aliran darah.

Kini para ilmuwan memulai tahap berikutnya dari penelitian mereka. Mereka harus mencari tahu apakah mengonsumsi vitamin D dapat mengurangi risiko timbulnya aterosklerosis pada penderita diabetes.

Tujuan akhir para ilmuwan adalah menciptakan obat baru yang secara efektif dapat mengatasi penyumbatan pembuluh darah.