Terapi sel punca efektif dalam mengobati gagal jantung

Terapi sel punca dalam pengobatan pasien dengan gagal jantung kelas III dan IV telah menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam mencegah komplikasi serius dan kematian.

Perusahaan Australia Mesoblast Ltd mengatakan terapi sel punca terbukti aman dalam mengobati gagal jantung dan mampu mengurangi risiko komplikasi serius seperti serangan jantung dan kematian jantung mendadak hingga 78% selama satu tahun dibandingkan dengan pasien yang menerima pengobatan standar.

Hasil penelitian yang melibatkan 60 pasien tersebut dipresentasikan pada konferensi American Heart Association di Orlando.

"Sangat mengejutkan dan sungguh luar biasa bahwa terapi ini mampu mengurangi risiko kematian dan komplikasi serius akibat gagal jantung selama periode tindak lanjut tiga tahun," kata Dr. Emerson Perin, penulis studi dan anggota Texas A&M Institute di Houston.

"Jika hasilnya menunjukkan efektivitas pengobatan dalam studi yang lebih besar, kami rasa kami memiliki peluang besar untuk mendapatkan persetujuan terapi sel punca di tingkat legislatif," kata Perin.

Mesoblast dan mitranya Teva Pharmaceutical Industries berencana untuk mulai mendaftarkan pasien dalam uji klinis Fase III pada paruh pertama tahun depan.

Keselamatan adalah tujuan utama dari penelitian ini. Tidak ada efek samping dari perawatan sel punca yang dilaporkan selama keseluruhan penelitian, kata pejabat Mesoblast.

Bagaimana pengobatan sel punca berjalan?

Para peneliti telah mempelajari sel punca dari berbagai sumber selama lebih dari satu dekade dengan harapan bahwa kemampuan mereka untuk berubah menjadi berbagai jenis sel lain dapat membantu mengobati berbagai jenis penyakit, mulai dari cedera sumsum tulang belakang hingga penyakit jantung.

Mesoblast menggunakan sel induk yang berasal dari sumsum tulang, yang dikenal sebagai sel progenitor mesenkimal. Sel-sel tersebut dikirim langsung ke jantung melalui kateter, di mana mereka merangsang pertumbuhan pembuluh darah.

Karena sel diekstraksi dari donor yang tidak memiliki hubungan darah, pasien harus disaring untuk memastikan bahwa mereka tidak menghasilkan antibodi terhadap transplantasi.

Tak satu pun pasien gagal jantung yang menerima sel tersebut mengalami hipersensitivitas atau kadar antibodi yang signifikan terhadap sel tersebut, sehingga tidak terlihat respons imun yang signifikan.

Pasien dalam penelitian ini mengalami gagal jantung sedang hingga berat, di mana otot jantung memiliki kemampuan yang berkurang untuk memompa darah. Fraksi ejeksi kurang dari 40%, sedangkan pada orang yang sehat seharusnya lebih dari 55%.

Perawatan sel punca tidak menghasilkan peningkatan signifikan dalam fraksi ejeksi, tetapi ada kecenderungan ke arah peningkatan dalam uji jalan enam menit, tanda bahwa pasien merasa lebih baik.

Para ilmuwan menguji tiga dosis atau konsentrasi sel — 25 juta sel, 75 juta sel, dan 150 juta sel — pada 15 pasien di setiap kelompok. Studi ini juga melibatkan 15 pasien tambahan yang menerima perawatan gagal jantung standar. Berdasarkan hasil studi Fase II, perusahaan mengatakan mereka berharap untuk memperluas uji coba ke dosis 150 juta sel.

[ 1 ], [ 2 ], [ 3 ], [ 4 ], [ 5 ]