Aritmia yang disebabkan oleh obat: penyebab dan pengobatan

Aritmia adalah gangguan irama jantung, yang dapat bermanifestasi dalam bentuk irama yang sangat cepat atau lambat. Dengan detak jantung yang cepat (takikardia), seseorang merasakan jantung berdetak di dada, dengan tempo yang lambat, biasanya akan terasa lemas, pusing, dan kemungkinan pingsan.

[ 1 ], [ 2 ], [ 3 ], [ 4 ], [ 5 ], [ 6 ], [ 7 ], [ 8 ]

Penyebab dan tanda-tanda

Gangguan ini bisa disebabkan oleh berbagai macam sebab: gaya hidup (merokok, minum alkohol, terlalu banyak kafein, makan berlebihan, dan lain sebagainya), penyakit jantung, gigitan serangga, ketidakseimbangan hormon (terutama pada wanita), sering stres, ketegangan saraf, selain itu obat-obatan dan zat kimia beracun juga bisa menyebabkan aritmia.

Obat-obatan yang menyebabkan aritmia:

• glikosida jantung
• penghambat beta
• klonidin
• reserpin
• adrenalin, kafein, atropin, dan juga stimulan sistem saraf (amfetamin)
• Obat-obatan untuk perawatan psikosis atau depresi, seringkali obat antiaritmia yang diresepkan oleh spesialis untuk satu jenis memicu perkembangan jenis aritmia lainnya.

Ada aritmia sinus, fibrilasi atrium, ekstrasistol, blok jantung, dan takikardia paroksismal.

Glikosida jantung (strophanthin, digoxin, dll.) dalam dosis tinggi biasanya terakumulasi dalam tubuh, yang menyebabkan penurunan denyut jantung. Obat-obatan ini memiliki struktur glikosida dan memiliki efek kardiotonik selektif.

Beta-blocker (atenolol, metoprolol) mengurangi denyut jantung. Obat-obatan ini memblokir reseptor beta-adrenergik dan dibagi menjadi dua kelompok.

Obat golongan pertama (penghambat reseptor adrenergik β1) utamanya bekerja dengan cara mengurangi denyut jantung, memperlambat irama, dan menghambat konduksi jantung.

Obat dari kelompok kedua (β1-adrenoreseptor dan β2-adrenoreseptor) meningkatkan tonus otot polos (rahim selama kehamilan, bronkus, arteriol, dan berkontribusi terhadap peningkatan resistensi vaskular perifer total.

Beta blocker sering digunakan untuk kondisi seperti aritmia jantung, tekanan darah tinggi, dan untuk mencegah terulangnya infark miokard.

Klonidin, Reserpin digunakan terutama untuk mengobati tekanan darah tinggi, dapat menyebabkan penurunan denyut jantung.

Obat-obatan Kafein, Adrenalin, Atropin menyebabkan peningkatan denyut jantung.

[ 9 ], [ 10 ]

Pengobatan Aritmia Akibat Obat

Umumnya, aritmia terjadi akibat overdosis obat-obatan tertentu atau akibat intoleransi terhadap obat-obatan tertentu.

Gangguan ini membahayakan kehidupan manusia dan dapat menyebabkan gagal jantung akut atau kronis, serangan jantung (kematian klinis).

Bila terjadi aritmia akibat penyalahgunaan obat-obatan tertentu, sebaiknya hentikan konsumsi obat tersebut; tidak dianjurkan mengonsumsi obat antiaritmia apa pun tanpa resep dokter, karena mungkin saja terjadi interaksi obat.

Dalam beberapa kasus, obat penenang diresepkan (Persen, Sanosan, Antares), yang juga mengurangi kegugupan, rangsangan, dan meningkatkan kualitas tidur.

Bila terdeteksi aritmia, pasien akan diresepkan pemeriksaan untuk kemungkinan timbulnya penyakit jantung koroner, disfungsi katup jantung, dan gagal jantung.