Pemeriksaan tubuh

Pengikisan diagnostik pada dinding rongga rahim

Kuretase diagnostik dinding rongga rahim merupakan tindakan pengangkatan instrumental lapisan fungsional mukosa rahim beserta formasi patologis yang mungkin berasal darinya.

Tes fungsional dalam ginekologi

Uji fungsional digunakan untuk memperjelas status fungsional berbagai bagian sistem reproduksi. Prinsip penelitian didasarkan pada fakta bahwa hormon yang dimasukkan ke dalam tubuh memiliki sifat yang sama dengan hormon endogen.

Biopsi endometrium

Studi tentang endometrium didasarkan pada munculnya perubahan karakteristik pada selaput lendir di bawah pengaruh hormon steroid ovarium. Estrogen menyebabkan proliferasi, dan progesteron menyebabkan transformasi sekretori.

Pemeriksaan alat kelamin luar wanita

Pemeriksaan ginekologis khusus dimulai dengan pemeriksaan genitalia eksterna. Pada saat yang sama, perhatian diberikan pada rambut di daerah kemaluan dan labia mayora, kemungkinan perubahan patologis (pembengkakan, tumor, atrofi, pigmentasi, dll.), tinggi dan bentuk perineum (tinggi, rendah, berbentuk palung).

Metode diagnostik fungsional dalam ginekologi

Suhu basal atau rektal (di dalam rektum) diukur oleh wanita itu sendiri setiap hari tanpa harus bangun dari tempat tidur selama 10 menit selama siklus menstruasi. Suhu basal pada wanita sehat berubah tergantung pada fase siklus menstruasi.

Biopsi dalam ginekologi

Biopsi serviks. Biopsi serviks dilakukan jika ada dugaan kanker dan penyakit lainnya. Jaringan serviks diangkat setelah pemeriksaan kolposkopi, karena hal ini memungkinkan penentuan area serviks yang tepat untuk biopsi.

Pertubasi kimografi

Pertubasi kimografi merupakan metode untuk mempelajari patensi tuba fallopi dengan memasukkan udara atau karbon dioksida ke dalam rongga rahim, tuba fallopi, dan rongga perut, disertai perekaman visual dan grafis aktivitas kontraksi tuba fallopi secara bersamaan. Perekaman dilakukan dengan menggunakan alat perekam khusus.

Kolposkopi

Kolposkopi diusulkan pada tahun 1925 oleh Hinzelman. Kolposkopi memungkinkan pemeriksaan terperinci pada bagian vagina serviks dan dinding vagina menggunakan alat optik khusus - kolposkop. Desain kolposkop mencakup sistem lensa optik dengan panjang fokus 25-28 cm dan lensa okuler yang dapat diganti yang memberikan pembesaran dari 6 hingga 28 kali.

Diagnosis PCR dalam ginekologi

Metode reaksi berantai polimerase (PCR) kini memungkinkan identifikasi berbagai agen infeksius yang terletak di fokus peradangan. Metode molekuler hibridisasi DNA yang paling modern memungkinkan identifikasi human papillomavirus berdasarkan serotipe.

Pemeriksaan sitologi keputihan

Metode skrining sitologi. Metode ini dilakukan untuk tujuan deteksi dini kanker rahim dan serviks. Sifat proses patologis dikenali berdasarkan ciri-ciri berikut: ciri morfologi sel, hubungan kuantitatif kelompok sel individual, lokasi elemen seluler dalam sediaan.