Pada akhir masa hidup normalnya (-120 hari), sel darah merah dikeluarkan dari aliran darah. Hemolisis menghancurkan sel darah merah sebelum waktunya dan karenanya memperpendek masa hidup sel darah merah (< 120 hari).
Anemia megaloblastik disebabkan oleh kekurangan vitamin B12 dan folat. Hematopoiesis yang tidak efektif memengaruhi semua lini sel, tetapi terutama lini eritroid.
Anemia pada mieloftisis bersifat normokromik-normositik dan berkembang dengan infiltrasi atau penggantian ruang sumsum tulang normal oleh sel-sel non-hematopoietik atau abnormal.
Anemia aplastik (anemia hipoplastik) - anemia normokromik-normositer, merupakan hasil dari penipisan cadangan prekursor hematopoietik, yang menyebabkan hipoplasia sumsum tulang, penurunan jumlah sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit.
Anemia sideroblastik disebabkan oleh gangguan pemanfaatan zat besi dan biasanya merupakan bagian dari sindrom mielodisplastik, yang bermanifestasi sebagai anemia normositer-normokromik dengan lebar distribusi sel darah merah (RDW) yang tinggi atau anemia mikrositer-hipokromik dengan peningkatan kadar zat besi serum, feritin, dan saturasi transferin.
