List Penyakit – A
Antraks (karbunkel ganas, Anthrax, Pustula Maligna, penyakit pemulung, penyakit pemilah wol) adalah penyakit infeksi saprozoonosis akut dengan mekanisme penularan patogen yang dominan melalui kontak. Paling sering terjadi dalam bentuk kulit jinak, lebih jarang dalam bentuk umum. Penyakit ini dianggap sebagai infeksi yang berbahaya. Agen penyebab antraks dianggap sebagai senjata biologis pemusnah massal (bioterorisme).
Penggunaan ansiolitik, sedatif, dan hipnotik untuk alasan medis tersebar luas. Penggunaannya dapat mengakibatkan keracunan, disertai gangguan fisik dan mental. Penggunaan berulang dapat menyebabkan penyalahgunaan dan ketergantungan.
Begitu tubuh seorang gadis siap untuk menjadi ibu, ia mulai mengalami menstruasi. Kira-kira di tengah siklus menstruasi, sel telur matang dan meninggalkan ovarium setiap bulan, siap untuk dibuahi.
Anoreksia nervosa merupakan patologi mental ambang batas. Anoreksia nervosa dibedakan sebagai penyakit mental ambang batas yang independen, di mana sebagian besar pasien memiliki beban keturunan dalam bentuk berbagai anomali kepribadian dan aksentuasi karakter pada orang tua mereka.
Anorkisme adalah kelainan bawaan pada kedua testis akibat agenesis bilateral. Anorkisme biasanya disertai dengan agenesis bilateral atau aplasia ginjal, tetapi dapat terjadi sebagai kelainan yang berdiri sendiri. Dengan aplasia ginjal bilateral, anak-anak tidak dapat bertahan hidup.
Istilah "anoftalmus" digunakan saat tidak ada mata. Kemungkinan bola mata yang ada ukurannya mengecil secara signifikan, hampir tidak terlihat.
Megakolon kongenital adalah perluasan signifikan sebagian atau seluruh usus besar, biasanya disertai penebalan membran otot dindingnya. Megakolon kongenital dapat disebabkan oleh beberapa hambatan terhadap pergerakan isi usus besar lebih lanjut (stenosis, septa membranosa, dll.), tetapi lebih sering merupakan cacat bawaan pada persarafannya - agagliosis kongenital.
Kelainan ureter merupakan kelainan yang cukup umum pada sistem urinari. Kelainan perkembangan ini mencakup sekitar 13,4% dari semua kelainan pada organ genitourinari.
Kelainan struktur parenkim ginjal terbagi menjadi megakaliks, penyakit Fanconi, dan ginjal spons. Kelainan perkembangan ini sering disertai dengan gangguan fungsi ginjal.
Refraksi statis ditentukan oleh posisi fokus utama posterior sistem optik mata relatif terhadap retina.
Refraksi klinis mencirikan proporsionalitas daya optik mata dan sumbu anteroposteriornya (jarak dari puncak kornea ke fovea sentral retina). Refraksi klinis dipahami sebagai posisi fokus utama mata relatif terhadap retina.
Deviasi yang didapat dari trakea dan bronkus terjadi tanpa perubahan signifikan pada lumennya. Deviasi bronkial paling sering terjadi karena tekanan eksternal dari tumor atau kista yang terletak di parenkim paru-paru.
Kelainan pada perkembangan selaput mata terdeteksi segera setelah lahir. Terjadinya kelainan ini disebabkan oleh mutasi gen, kelainan kromosom, dan pengaruh faktor toksik eksogen dan endogen selama masa perkembangan intrauterin.
Kelainan dalam perkembangan lensa dapat memiliki manifestasi yang berbeda-beda. Setiap perubahan dalam bentuk, ukuran, dan lokasi lensa menyebabkan gangguan signifikan pada fungsinya.
Pada tahap awal perkembangan organ penglihatan, malformasi iris dapat terbentuk, disebabkan oleh tidak tertutupnya ujung anterior celah cawan optik, yang memanifestasikan dirinya sebagai cacat iris - koloboma kongenital iris.
Malformasi ginjal merupakan penyakit sistem kemih yang cukup umum, karena terjadi dengan frekuensi 40% di antara malformasi turunan.
Kelainan perkembangan duodenum jarang terjadi. Atresia, stenosis kongenital, dan perlengketan membran duodenum terdeteksi pada hari pertama setelah lahir: muntah yang banyak, regurgitasi yang sering, dan gejala lainnya, serta obstruksi usus yang tinggi merupakan ciri khasnya.
Aplasia saraf optik merupakan patologi langka dan sangat parah di mana saraf optik tidak terbentuk sama sekali dan fungsi penglihatan tidak ada akibat keterlambatan pertumbuhan akson neuron kedua ke tangkai cangkir optik atau akibat penutupan fisura embrionik sebelum waktunya.
Kelainan pankreas cukup umum terjadi. Sekelompok besar kelainan terkait dengan variasi ukuran, bentuk, dan lokasi pankreas dan umumnya tidak memiliki signifikansi klinis.
Pada posisi alat kelamin wanita, terdapat kelainan (anomali) yang relatif sering terjadi, yang sebagian besar bersifat sekunder dan bergantung pada berbagai proses patologis yang terjadi baik di alat kelamin maupun di luar rahim dan pelengkapnya. Kelainan yang diamati dalam kasus ini tidak hanya ditentukan oleh perpindahan rahim, tetapi juga bergantung pada penyakit yang mendasari yang menyebabkan kelainan ini.